Tersimpang

Aku berjalan sejauh ini

Yang kulihat adalah pohon hijau penuh udara segar

Aku berjalan sejauh ini

Kutemukan jalan yang bersimpang

Aku tergoda melewatinya

Kuhirup udara, kubebaskan mengalir deras

Kurasakan desir yang menggelora

Bergairah menuju puncak

Indahnya…

Kurasakan betapa hati tak kuasa

Menggelitik setiap asa bersama

Namun aku tersadar

Ya, rindu ini terlarang nyatanya

21 pemikiran pada “Tersimpang

  1. waaaa….. masih belum nangkap,,
    suasana yang tentram nan indah ini mengingatkan rindu terlarang ke siapa ini >.<
    🙂

    siapa yaa… 🙄

  2. hahahhaha… aku jg pernah merasakannya… untungnya aku kembali ke latar ku sendiri.. tanpa coba “mencoba”… soalnya ya apa bedanya? rindu cm rindu itu aja. terlarang jg rindu berganti untuk sesiapanya 😀 gud lak! tambah bagus lia.. nulisnya!!

    kamseupay mas,eh salah,kamsahmnida.. 😀

Tinggalkan Balasan ke Niar Ningrum (@niar_cilukbaa) Batalkan balasan