Maaf

Mentari tahun ini ceria

Dari balik putihnya awan ada senyuman manis

Pada tiupan semilir angin ada belaian lembut

Pada rumput hijau yang tumbuh ada wewangian yang khas

Dan diantara itu semua ada pembaringan yang usang

Pada setiap sudutnya yang retak dan terkikis

Pada balok pualam yang menempel

Tertulis nama bukan sembarang nama

Pada hati yang tulus yang ingin selalu bersimpuh di depannya

Setiap air mata yang menetes pada nisannya

Dan yang selalu ingin kuucapkan

Maaf…

*Dedicated for my mom, I’m sorry I haven’t been able to make beautiful your grave. Miss you so badly

Kembara Hati

Senja masih temaram, langit bermega indah. Kulihat sepasang burung gereja berkicau memadu kasih. Bertengger berjejer pada ujung atap rumah reot. Begitulah mereka yang kulihat, terpagut satu sama lain seakan mencurahkan gairah cinta yang tak lagi bisa terbendung. Masih dengan saling memandang. Tak berani untuk memulai bercinta. Ah, mereka menggelitik senyumku.

Baca lebih lanjut

Angin

Disetiap hembusannya yang lembut, kutitipkan sejengkal kerinduan membasuh letih akan sepi.
Dalam setiap nyanyiannya, kutitipkan kecupan merdu berharap tertaut lembut dibibirmu. Menyisakan kenangan yang belum sempat terselesaikan.

Jika aku tak dapat melihatmu, kutitipkan mataku kepada angin yang dapat melukiskan lembutnya penantianmu mengharap sentuhan. Baca lebih lanjut